Saturday, September 21, 2013

Islam, Kristian dan Yahudi ~ Satu Perbandingan (Siri 2)

PERBANDINGAN KONSEP KETUHANAN 3 AGAMA SAMAWI

Konsep ketuhanan agama Islam dan Yahudi ialah meyakini bahawa TUHAN ITU SATU. Tuhan Yahudi disebut Yahweh. Ada pun Tuhan dalam Islam disebut Allah. Dalam Al Qur’an surah Al-Ikhlas dijelaskan tentang keEsaan Tuhan:

Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, 
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. [Al Ikhlas:1-4]

Sebetulnya dalam Alkitab keEsaan Tuhan juga dijelaskan dalam 10 Perintah Tuhan yang ada di Exodus 20:
Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. [Exodus 20:1-3]

Meskipun dalam Yahudi dan juga Islam mempunyai konsep ketuhanan yang SATU, namun dalam agama Kristian terdapat konsep Triniti yang menyatakan bahwa Tuhan terdiri dari 3 oknum yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus yang diformulakan pada abad ke 4 M oleh Saint Augustine. Dalam konsep Triniti disebut Satu itu Tiga dan Tiga itu Satu. Triniti atau Tritunggal terdiri dari 2 kata: Tri artinya Tiga dan Unity artinya Satu.

Berbeza dengan Islam, Qur’an dalam Surah Al-Ikhlas menyatakan Tuhan tidak beranak atau diperanakkan (berbapa).Namun dalam.Alkitab disebut:
Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu, bahwa aku tidak berdusta” [2 Corinthian 11:31]
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan [2 Corinthian 1:3]

Ayat di atas jelas disebut Allah adalah Bapa dari Tuhan Jesus. Sebaliknya dalam Islam diajarkan Monoteisme yang mutlak/Tauhid bahwa Allah itu satu dan tidak mempunyai anak atau pun sekutu:
“Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” [Al Israa:111]

Maha Suci Allah dari mempunyai anak dan sekutu.
“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada Tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu,”
 [Al Mu’minun:91]